“Makam Bung Karno hilang!”
“Makam Pak Karno lenyap!”
“Makam Bung Karno raib!”
Teriakan wajah-wajah pias dari sederet orang yang selama ini bergantung hidup dari menjual souvenir di sekitar Makam Bung Karno memecah keheningan pagi. Padahal kokok ayam jantan belum lagi usai. Dalam tempo yang tak terlalu lama, teriak kehilangan itu telah membangunkan seluruh warga yang tinggal di sekitar makam Sang Proklamator. Mereka berbondong-bondong men...