NONI, sahabat saya yang juga teman sekantor, tiba-tiba mendatangi ruangan saya pada suatu siang.
“Ben, saya punya tantangan buatmu. Tidak berat, kok,” katanya.
“Wow, wow, wow, datang-datang langsung nodong. Selamat siang, Noni cantik,” saya goda dia.
Noni acuh. Raut wajahnya datar. Sedatar layar ponsel yang dipegangnya. (Layar ponsel saya juga datar. Meja kerja saya juga begitu). Matanya mendelik, tatapannya lurus ke arah mata saya.
Saya ...