“Putra? Bukanlah seharusnya kau diberi nama Zoon? Kau tahu, perumahan ini hanya untuk para Belanda!”
Putra berharap itu benar demikian. Andai dirinya sejak awal adalah Zoon, bukan Putra. Keturunan dari seorang Belanda murni, bukan anak pribumi yang ditelantarkan. Bahkan, meskipun dunia cukup kejam untuk tak mengizinkannya lahir dari darah seorang Belanda, setidaknya biarkan dia tetap bersama para pribumi, tanpa pernah diseret ke tengah-tenga...