Tiap minggu, tepat hari Selasa pukul sembilan pagi, Pak Haris akan berjalan ke kantor pos kecil di ujung jalan dengan amplop putih berisi surat yang ditulis tangannya sendiri. Tulisan yang rapi, tinta hitam, dan selalu ada cap wangi bunga melati di sudut kertasnya.
Sudah lima tahun kebiasaan itu berlangsung. Lima tahun, dua ratus enam puluh surat, semua dikirim ke alamat yang sama:
Jalan Mawar No. 6, Kebun Raya, Kota Bunga.
Masalahnya, alamat itu ti...