“Ayolah, Bung! Mengapa kau selalu membiarkan markas ini begitu berantakan? Sesekali bergeraklah sedikit dan bereskan beberapa barang.”
Aji tak tahu mengapa dia bergabung dengan pasukan Saka, bahkan hingga menjabat wakil komandan. Sang pemimpinnya itu adalah yang paling muda di antara para orang lain berjabatan setara, tetapi sayang dia pula satu-satunya yang bertingkah kelewatan seenak sendiri.
Entah sudah berapa kali Aji mengeluh menyesal, seh...