Monic gelisah. Wajahnya berpeluh. Ruangan ber-AC dengan tembok putih ternyata tak mempan menyejukkannya. Sesekali dia memegangi perut buncitnya. Sang suami menggenggam erat tangan Monic, seolah-olah memberi dukungan batin. Momen terhebat dalam hidup Monic tengah berlangsung. Dia sedang berada di pembukaan menuju sepuluh. Tak sabar dan takut, bercampur jadi satu dalam benak perempuan berlesung pipi di kanan itu.
Dia ingin segera memeluk buah hati yang ditunggu-tunggu sela...