Apakah Kampus Hanya Melahirkan Sarjana sebagai Sekrup Kapitalis?
(Cerita tentang Seorang Kawan Kuliah yang Menghilang)
Cerpen Habel Rajavani
"KAMU itu sebenarnya cerdas, Ndu," kataku.
"Tapi..." kata Pandu.
"Nggak ada tapinya. Ya memang cerdas. Buktinya kamu sekarang sudah tamat S3."
"Tapi harus di-DO dulu, Pran."
Lalu kami tertawa bersama. Lepas. Seperti kami dulu tertawa di kos-kosan kami, kamar sewa murah di Tegalmanggah, Baranangsiang, tak jauh dari kampus lama sebuah institut pertanian yang terkenal dengan julukan kampus rakyat.
Seperti Pandu aku juga diterima lewat jalur un...