Arunika Maharani

Oleh: Imajinasiku

Kedua mataku membara ketika melihat iblis membumihanguskan ladang tembakau Pak Rahmad. Lidah-lidah api menjilat-jilat tanaman dan rerumputan yang selama ini menjadi ladang kehidupan keluarga pria itu. Tangan iblis seolah sedang menari-nari di tengah-tengah ladang dan dengan secepat samparan ayam, ia kembali menyambar tanaman tembakau yang meranggas terpanggang. Lalu bersama warga kampung yang lain, aku berusaha mencarikan air dari sungai. Dengan timba yang berisi air, kami saling bahu-membahu menaklukkan si jago merah. Namun besarnya api yang menyambar-nyambar membuat kami sulit untuk memadamkannya.

Di sana, aku juga melihat Pak Rahmad sedang meratapi ladang tembakaunya yang telah mati. Pria paro baya itu menangis meski tidak meneteskan air mata. Aku tah...

Baca selengkapnya →