Seorang pria paruh baya tengah berusaha menenangkan diri di saat semua orang tengah memandangnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Namanya Bagas, kini ia telah duduk di bangku yang khusus untuk ia seorang. Ia sedang berhadapan dengan seorang yang lebih bermartabat dan lebih agung darinya. Dengan susah payah, ia berusaha meneguk kasar ludahnya. Wajah datar itu salah satu topengnya agar terlihat tangguh di depan mata orang-orang.
"Saudara Bagas, dengarkan saya dengan baik-baik. Hari ini, 27 Januari 2021 telah ditetapkan oleh para hakim setelah mencapai sebuah inkrah bahwa, saudara Bagas akan ditetapkan sebagai terpidana hukuman mati atas seluruh bukti dari…." Suara Hakim itu cukup lantang, Bagas bisa mengingatnya dengan jelas sampai sekarang. Entah menyesali atas seluruh kasus kejamnya atau tidak, kini wajahnya tak menampakkan ekspresi apapun.
Tak perlu disebutkan seberapa kejam kasusnya, karena pasti akan membuat semua orang bergidik ngeri dan memakinya habis-habisan. Entah motivasi dari mana ia tega melakukan semua hal itu selama bertahun-tahun. Keluarganya kecewa diselimuti rasa malu. Lelaki berkepala satu ini meninggalkan bekas cukup mendalam hingga istrinya pun tak sanggup mempertahankan rumah tangga mere...