Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi awal tahun 2000-an. Tempat, nama tokoh tentu disamarkan. Ada beberapa yang ditambah dan dikurang untuk kepentingan cerita.
***
Kampung ini masih belum terlalu padat penduduk, rumah antar rumahnya pun memiliki jarak, tidak seperti perumahan zaman sekarang. Ada beberapa tempat yang masih berupa lahan kosong dipenuhi semak belukar dan persawahan luas di pinggir jalan. Apalagi penerangan jalan yang seadanya dari rumah masing-masing warga.
Untungnya dunia pendidikan tak segelap wilayahnya. Ada Pondok Pesantren terkenal dengan keunggulannya mendalami kitab kuning, di luar dari pada itu Ponpes ini juga mengadakan kegiatan belajar mengajar ilmu keagamaan khusus bagi anak-anak rentang usia SD sampai SMP yang biasa diadakan mulai jam 2 siang. Banyak orang tua sekitar Ponpes yang memanfaatkan waktu siang anak-anak mereka untuk mengaji disana. Termasuk orang tua Nur yang notabene adalah kakak dari pendiri Ponpes tersebut, suatu ketidakmungkinan apabila Nur tidak mengaji disana.
Langit mendadak cerah, awan mendung seakan bergeser dari tempatnya seolah mengetahui bahwa banyak anak-anak yang akan pulang mengaji sore itu. Termasuk perempuan berbadan mungil yang sedang duduk di atas tembok pembatas setinggi 50 sentimeter di samping gapura besar bertuliskan--Pondok Pesantren Al-Hikmah, tatap...