Anak itu hanya bisa menatap gerobak tukang bakpau dengan mata sendu. Terbesit dalam tatapannya bahwa ia ingin membeli bakpau itu. Entah apa rasa apa yang akan ia dapatkan, yang penting ia bisa memiliki kesempatan untuk makan bakpau.
Mata sendu itu kini berubah menjadi sedikit melotot. Tukang bakpau itu sudah pergi dengan gerobaknya. Anak itu hanya bisa mencium asap yang menjadi jejak bahwa tukang bakpau baru saja lewat dan hanya bisa mendengar su...