BALADA TES CPNS
Si Dudeng rungsing bukan main. Mukanya kusut dan matanya sering terlihat menerawang. Sesekali aku mendapati dia sedang melamun jauh menatap ke luar jendela toko. Bukan masalah sih, karena ketika ada pelanggan datang Si Dudeng sudah bersiap lagi. Namun tetap saja sebagai kawan kerja rasanya sedih juga melihatnya tidak bersemangat. Padahal, dulu Si Dudeng boleh dibilang sebagai motor penggerak toko. Beragam acara kreativitas toko muncul dari otak encernya. Kreatif, begitu kawan-kawan lain mencap Si Dudeng. Sayang beribu sayang kreativitas itu menguap bersamaan dengan kegalauan yang muncul setiap hari di romannya.
"Masuk apa kau besok Deng?" tanya manajer toko kami Bang Tigor. "Shift sore bang, persis seperti minggu lalu," jawab Si Dudeng singkat. Aku yang mendengar percakapan singkat mereka mengangguk. Hanya bisa berdo'a dalam hati supaya rencana Si Du...