Balas Dendam Seorang Pengarang Yunior

Oleh: Sulistiyo Suparno

Jim Keri berdiri di depan pintu rumah bercat sewarna semen. Wajahnya tegang seperti hendak bertemu dengan kekasih, meski lelaki kurus itu masih nyaman hidup sendiri. Hendak bertemu dengan Sang Idola memang mendebarkan.

Jim menghela napas, membetulkan selempang tas yang melingkar di bahunya. Menekan bel di dinding dekat pintu. Tak ada sahutan dari dalam rumah. Jim menekan bel berkali-kali, tak peduli dianggap kurang ajar. Ia harus bertemu dengan Sang Idola.

...

Baca selengkapnya →