Musik masih mengalun lembut di telinga, membuat dada kian sesak serta bulir bening yang menyeruak ingin keluar tanpa bisa ditahan.
Bukan karena liriknya yang terlalu menyentuh hati, tetapi kenangan yang dibawa oleh lagu ini yang membuat air mata jatuh tanpa diminta.
Angin malam membelai wajah, mengingatkanku kembali pada malam itu. Saat aku dan dia duduk berdua di bangku taman City Park. Tempat yang seringkali kami kunjungi sekedar melepas penat dan jenuh sepulang kerja. Menikmati segelas kopi saset yang dijual oleh pedagang keliling.
Masih terekam jelas di ingatan, saat dia berjoget di hadapanku hanya untuk membuatku tertawa. Lantas, dia akan menyanyikan lagu kesukaannya saat kami kehilangan topik pemb...