Banjar Banyu 3022

Oleh: Agus Puguh Santosa

Lehman tercenung menatap awan hitam yang berarak di atas sana. Tubuh lelaki paruh baya - berbaju hitam lusuh dengan ikat kepala compang-camping itu, tergolek di atas kursi malasnya. Kursi malas berbahan logam berhias karat dan warna suram yang menyelimuti hampir seluruh permukaannya.

Angin khas daerah rawa yang sejak pagi bertiup sepoi-sepoi, kini mendadak menderu-deru, dan tiupannya kian lama kian kencang; bahkan dalam jangka waktu yang tak seberapa lama kemudian, tiupannya sanggup membuat sebagian atap-atap rumah yang terbuat dari lembaran seng bekas itu terhempas kesana-kemari, mencipta suara khas yang sanggup menjadik...

Baca selengkapnya →