“Bayangin kalau saat kamu frustasi atau lelah, Tuhan beri kamu pilihan untuk melihat kehidupan di masa depan. Kamu bebas meminta tahun atau usia ke berapa yang kamu ingin lihat. Tapi kamu perlu berdoa dengan sungguh-sungguh sampai Tuhan menjawab dan mengabulkan.”
Aku menyeringai. Ada-ada saja yang dipikirkan laki-laki bernama Joko ini. Aku mencacinya dengan kata-kata yang meremehkan imajinasi itu.
“Aku serius, Akira. Tuhan pasti mengabulk...