Selalu, laki – laki diharapkan jadi tidak lebih cengeng daripada perempuan, padahal tentang perasaan, mereka diciptakan dengan cara yang sama. Hanya saja, masyarakat memaksa mereka untuk lebih kuat, lebih tegar. Jadilah begitu Bapak, tidak pernah tahu bagaimana caranya menyalurkan emosi dengan baik. Sampai ia punya tiga orang anak perempuan yang tiga – tiganya berhati keras, sama keras dengan punyanya, kami jadi lebih sering beradu di rumah. Tentu saja, tentang siapa yang lebih keras kepala.
Bapak bilang, ibunya keras, bapaknya keras. Ia akhirnya pergi dari rumah untuk ...