Bab 1: Jeruji Besi dan Rasa Dingin
Aleta meringkuk di sudut selnya yang sempit, kakinya ditarik rapat ke dada.
"Kenapa Ayah tega padaku?" Gumam Aleta seraya terisak. Matanya sudah sembab karena terus menagis.
Dinginnya beton menembus tipisnya baju tahanan berwarna oranye yang dikenakannya. Semilir angin masuk melalui ventilasi sel yang berukuran kecil menambah dingin pada tubuhnya.
Tubuh Aleta gemetar, bukan hanya karena kedinginan, tapi juga karena rasa takut yang tak berkesudah...