Damar duduk di meja belajarnya yang terbuat dari kayu jati, seakan menjadi penguasa kecil di hadapan lautan angka-angka yang berlarian di buku latihan matematika terbuka lebar di depannya. Matanya menatap kosong, seperti kapal yang terdampar di tengah badai, merasakan sesak di dada akibat tekanan yang datang tanpa henti. Di ruangan yang hanya diterangi lampu meja berwarna kekuningan, suara detak jarum jam berdetak, membisikkan janji waktu yang ta...