Bayangan di Benteng Batupasi

Oleh: Risti Windri Pabendan

Palopo selalu punya wajah ganda. Siang hari ia tampak ramah: pasar tradisional yang ramai, aroma ikan bakar dari pinggir pelabuhan, anak-anak bermain bola di Lapangan Pancasila, serta lalu-lalang motor di jalanan utama. Namun ketika malam tiba, terutama saat bulan hanya setengah menggantung di langit, Palopo berubah menjadi kota penuh bisik-bisik.

Lampu jalan berkelip redup, angin dari Teluk Bone membawa hawa asin bercampur lembab, dan dari arah Gunung Latimo...

Baca selengkapnya →