Ini tentang kisahku yang tidak bisa aku lupakan karena sudah mendarah daging dipikiran dan batinku. Setiap kali tersentak aku termenung air mata ku mulai berlinang dimata. Kejadian yang membuat mentalku rusak terlalu rapuh untuk bisa bangkit lagi.
Ketika itu, awal mula aku duduk dibangku kelas dua sekolah menengah pertama. Aku baru sadar kekurangan fisikku sangat menonjol bahkan aku diejek sama persis seperti hewan. Padahal semua orang tahu dan sadar kalau aku manusia sama seperti mereka diciptakan oleh Tuhan.
“Eh Risa kata teman-teman sekelas, kamu suka sama aku ya?”
Saat itu Putra menghadang langkahku yang hendak keluar dari ruang kelas.
“Mungkin, kalau iya kenapa ...