Dik,
Sengaja aku buka surat ini dengan sebuah permohonan. Aku harap ini saat yang tepat, secarik surat ini, dan seluas samudra yang bisa menggenapkan perasaan masmu ini padamu. Semoga kamu dapat memahaminya, dik. Ada hal yang tak bisa masmu rincikan ke dalam kata-kata. Setibanya surat ini di genggamanmu, lekaslah berkemas. Masukkan pakaian yang diperlukan. Bawa serta seluruh ingatan tentang kita ke dalam buku catatanmu.
Masmu ini memohon dengan sangat. Tolonglah, untuk sekali ini menuruti perkataan masmu. Sudah dua hari mataku sulit terpejam. Punggungku senantiasa basah kuyup di malam-malam tenggat. Aku sudah terbiasa tidur beralas papan, atau ubin ...