BOM

Oleh: Rian Widagdo

Harusnya aku sudah melihat malaikat maut mengintip dari balik tirai kamar sewaktu sore tadi mematut-matut diri sebelum berangkat kemari. Kalau begitu, kan, aku tidak perlu terjebak dalam situasi mengerikan seperti ini.

 

00:01:30

 

Cermin bodoh! Tidak bisa melihat yang gaib! Tolol! Dimana, sih, aku membelinya dulu? Tapi percuma juga aku memaki, detik pada bom laknat itu tidak bakal berhenti juga.

 

00:01:20

 

Keringat di dahiku meleleh sampai membasa...

Baca selengkapnya →