“PRANG!”
Aku berhenti membaca koran yang baru aku selesaikan sebagian. Kutatap tajam perempuan muda yang berdiri di sudut ruangan. Sebelah tangannya yang memegang kemoceng tampak gemetar. Parasnya yang manis tampak pucat pasi. Aku letakkan koranku dan segera beranjak mendekati tempat kejadian. Pegawai baru itu tampak tergesa-gesa membereskan kaca yang berserakan di lantai akibat kecerobohannya. Aku lihat tangannya sedikit berdarah tergores ...