“Benar ini yang kamu mau?” tanya Renna, di jalan yang masih hening dengan pejalan kaki, mobil lalu-lalang, dan cinta yang tak kunjung sampai dalam pelukannya; mereka teralu nihil dalam memperhatikan apa yang ada di sekitar mereka, bahkan tangisan wanita yang tak ingin melepas laki-lakinya, bersama genggaman panas penuh keterlukaan kala dia begitu berharap untuk dikehendaki pergi. Wanita itu semakin deras berderai air mata, banjir akan kesedih...