Pada ulang tahun ke-17, Mimi mendapat kado dari mama berupa buku harian pink bergambar Barbie. Buku harian pertama bagi Mimi, tetapi itu membuatnya mengernyitkan dahi.
“Mengapa buku harian, Mama?” tanya Mimi bernada protes.
“Alam sudah menggariskan demikian, sayang. Gadis dan buku harian. Hari ini kamu telah menjelma gadis yang menawan dengan lesung pipi dan dagu yang runcing. Buku harian akan menjadi bagian hidupmu mulai saat ini.”
Tetapi berhari-hari buku harian itu tetap kosong. Mimi bukan Jessica, teman kelasnya yang gemar mendaki...