Bunga Apa yang Kau Masukkan ke Mulutmu?

Oleh: Cicilia Oday


Sejak kami pindah ke rumah baru, aku memerhatikan perubahan yang agak mencolok dari watak istriku. Ia mulai kerap mengenakan terusan bermotif kembang dengan potongan dada terbuka. Ia juga lebih sering merias wajah daripada biasanya, meskipun seharian itu ia hanya akan berkutat di rumah saja. Karena kami baru pindah di lingkungan baru, mungkin penting baginya untuk selalu tampil lebih rapi.

Namun aku tak tahu untuk apa dan untuk siapa ia melakukan itu—berdandan.

“Aku tidak berdandan buat siapa-siapa kok, bahkan bukan juga buat kamu,” kata Sofia ketika aku mencoba menggodanya perihal dress dan riasan di wajah. “Aku berdandan buat diriku sendiri.”

Aku mengerti bahwa ia hanya ingin berdandan untuk dirinya sendiri. Namun aku tak mengerti bagaimana ia amat jarang melangkahkan kaki keluar dari pintu depan rumah dan menyambut para tetangga yang mencoba bersikap ramah pada kami. “Apa kata mereka nanti,” aku mengingatkannya suatu hari, “kita tidak bergaul. Kita jarang menyapa.”

Aku sendiri nyaris tak punya waktu untuk berinteraksi dengan par...

Baca selengkapnya →