Entah sudah berapa kali dukun Rahman menghamburkan amunisinya kepada Rokib bahwa burung dalam sangkar yang ditenggerkan di teras rumahnya adalah burung pembawa kematian. Namun rupanya telinga Rokib cukup tebal sehingga membuat hati dukun muda yang dikenal sakti itu muntab. Lelaki jangkung macam tiang listrik itu masih saja ngangon burung berbulu indah itu di rumahnya. Hingga musibah datang membuat ayahnya jatuh sakit. Adapun penyakit yang diderita oleh Pak Sayedi bukanlah sembarang penyakit, dan termasuk penyakit langka yang susah didapatkan penawarnya. Tidak sedikit tetangg...