"Arian! Arian Salimin!"
Terperanjat, tak terduga, tahu-tahu namaku muncul lewat mulutnya. Ah ... cinta pertama.
"Kemari!"
Sekarang? Saat ini? Mengapa tidak? Secepatnya aku akan datang. Datang kepadamu, wahai permata hati. Mendekat, aku mendekat. Tolong sambutlah aku.
"Di mana dasimu?"
Dasi? Maksudmu hati, bukan? Ini hatiku, ambillah. Seluruhnya menjadi milikmu, sekalian dengan ragaku.
"Jawab!"
Jawaban apalagi yang hendak kau dengar? Jawaban dari cinta? ...