Sepasang tangan kotor penuh bercak cat akrilik terulur dengan gemetar mencoba menggapai sesuatu dalam ruang semesta yang baginya hanya kosong dan gelap. Ia dapat merasakan—pemilik tangan itu—tangannya disambut oleh jemari lentik yang menggenggamnya dengan lembut dari arah berlawanan. Ia tersentak sebelum mulai menyadari bahwa tangan yang menggenggamnya itu adalah milik si pelanggan. Sesaat kemudian, setelah mencengkramnya dengan erat, si pelanggan menuntun tangan kurus itu ke wajahnya. Ia pun sedikit bergidik saat kulit basah oleh cat itu menyentuh permukaan kulitnya. Menelusuri setiap lekuk untuk mengenal bentuk dengan baik.
“Maaf jika terkesan tidak sopan, Mbak,” kata si pemilik tangan itu.
“Ah, tidak apa-apa, teruskan saja. Toh, aku yang meminta dilukis ol...