Langit sore itu berwarna keemasan, mengiringi langkah Fajar menuju taman kota yang mulai lengang. Di bawah pohon besar di sudut taman, ia duduk sambil memegang buku catatan kecil. Sesekali ia mencoret-coret sesuatu di dalamnya, mencoba merangkai kata-kata yang tak pernah ia sampaikan secara langsung kepada seseorang.
Seseorang itu adalah Karina. Wanita yang ditemuinya beberapa bulan lalu di sebuah seminar literasi. Karina berbeda dari wanita lai...