Cinta, Cinta, bisik batin Elena perih diantara tangis panjangnya selama berminggu-minggu ini. Kalau saja tetesan air matanya bisa diperas dari seperai, kasur dan bantalnya mungkin sudah ada berember-ember air mata yang memenuhi bak kamar mandi kost-annya itu, belum lagi air mata yang dia curahkan selama setahun berpacaran dengan Surya. Kenapa awal cinta selalu indah, batin Elena menggugat. Seandainya awal cinta itu pedih dan getir dia tidak akan terperangkap pada manisnya kepalsuan cinta Surya ... Andai dulu dia tidak terpesona pada ... Beribu penyesalan yang berkecamuk di benak Elena kembali membuat air matanya jatuh deras.
Dadanya terasa sesak oleh serpihan -serpihan cinta yang menikam hati dan jantungnya hingga berdarah-darah. Dia ingat betapa manisnya cinta yang Surya tawarkan padanya, betapa indah bak cerita dalam dongeng. Dia ingat diawal cinta itu bersemi selalu ada puja puji buatnya. Tiap lima belas menit sekali dia bisa memastikan handphone-nya berbunyi dan sebuah pesan cinta dari...