Aku masih ingat pertama kali bertemu perempuan itu, dia berjalan di jalan penuh salju di dekat kampusku di Budapest. Saat itu aku belum mengenalnya. Aku menikmati coklat panas. Aku sibuk dengan laptop dan buku-buku yang menumpuk. Aku tidak terlalu memperhatikan dia. Sampai dia menegurku.
“Hai, kamu Satria?”
“Iya. Kamu siapa?”
“Aku. Meera, teman SMA kamu. Kamu lupa?”
Itulah kelemanahku, ...