Malam itu di ruang otopsi berbau aneh tersebut hanya ada empat orang saja. Seorang dokter tua berperawakan pendek dengan janggut yang memutih dan kepala botak, seorang asistennya yang menjadi satu-satunya wanita di sana, seorang petugas forensik muda yang baru bekerja tiga bulan sebelumnya, baru saja ia lulus kemarin kemudian langsung dihadapkan dengan "keindahan-keindahan" ini, dan di pojok dekat pintu berdirilah pria paruh baya berpakaian kaos ...