“Disinipun aku terluka.” Lirihku dalam hati.
Sadar? Ya, aku sadar telah membuat hatinya patah, namun seandainya dia pun tahu aku disini pun sangat terluka. Jangankan melihat dia meneteskan air mata, melihat matanya berkaca – kaca saja hatiku seolah teriris dan rasanya sangat perih.
Aku akan memilih dia mencaci maki ku, menendang bahkan memukul diriku, jika itu bisa mengembalikan senyumannya. Namun dia memilih pergi dengan membawa luka dan tan...