Malam ketika aku membunuhmu, Nir, suasananya begitu hening. Padahal sebelum itu kita beradu mulut. Cukup sengit dan berisik. Tetapi, tak ada satu pun tetangga yang melerai, pun barang sekedar menyaksikan dari pagar. Entah, mungkin karena sudah terlalu larut atau memang begini kehidupan di perumahan elite. Tak ada yang peduli dengan urusan orang lain. Terlebih kau pun tak berteriak minta tolong, dan lokasi rumah kita berada jauh dari pos satpam komplek.
Aku tak menyembunyikan mayatmu seperti adegan para bajingan di film-film horor. Tubuhmu terbaring di atas kubangan darah di ruang tengah, dengan luka menganga di leher yang mengeluarkan semerbak bau...