Daun Terakhir di Ranting yang Sepi

Oleh: Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani

Aku teringat saat pertama kali mendengar kata-katanya. “Kau bilang aku burung?” ucapnya dengan nada pelan, nyaris seperti gumaman pada dirinya sendiri. Di matanya, ada sorot lelah yang sulit diabaikan, sorot yang membawa beban kisah yang terlalu dalam untuk diungkapkan dalam satu pertemuan singkat.

Perempuan itu bernama Laras, dan pertemuan kami bukanlah kisah pertemuan biasa. Aku menemukannya saat berjalan sendirian di sebuah hutan kecil di pin...

Baca selengkapnya →