Langkah-langkah berat bergema di lorong bawah tanah yang sunyi. Tiga pasang sepatu tempur menapak cepat, membelah gelap yang diselingi cahaya merah darurat dari lampu sensor yang berkedip-kedip. Di depan, seorang pria bertubuh tegap dengan rompi hitam tempur dan helm khusus memberi isyarat tangan: diam, awas, bersiap.
Namanya Raydan Arga, agen Delta tanpa identitas resmi—bagian dari unit rahasia pemerintah yang bahkan tidak tercantum di arsip mi...