Babak Pertama : Pemakaman
Ketujuh orang itu masih duduk mengelilingi sebuah pusara yang mulai ditinggalkan oleh para pelayat. Hanya ada keheningan dan sesekali suara hembusan angin sore yang membuat pohon-pohon disekitar mereka mengeluarkan suara ranting dan dedauan yang saling bersentuhan.
Seorang ibu masih menangisi kepergian putra tercintanya didalam pelukan sang menantu yang terlihat tidak jauh berbeda keadaanya, menangisi kepergian suami tercinta yang telah menikahinya enam bulan lalu.
Wajah kelima pemuda terlihat begitu lelah dengan mata sembabnya, setelah semalaman bercengkrama menemani jenazah sahabat mereka saat disemayamkan di rumahnya, seorang sahabat yang telah bersama mereka semenjak dunia mereka hanya sebuah petualangan bagi anak laki-laki menjelajahi desa kecil mereka yang terletak disebuah area kaki gunung.
Keheningan masih menjelma menjadi suasana duka dengan sesekali terdengar isak tangis bergantian diantara mereka, yang mungkin karena teringat kenangan mengaharu biru dengan seorang anak, suami dan sahabat.
Suara adzan Ashar terdengar jelas walaupun area pemakaman itu bera...