Di Balik Batu Pipih

Oleh: Sulton Rizman

Di sini. Di tanah lapang yang luas. Pohon-pohon rindang berdiri berantakan seraya menyejukkanku. Batu-batu pipih tertanam rapi, bertuliskan nama-nama orang yang tak aku kenal beserta deretan angka yang menunjukkan tanggal, bulan, dan tahun. Gundukan-gundukan tanah berbentuk persegi panjang tepat berada di bawah batu pipih itu. Hanya kesunyian dan keheningan yang aku rasakan di sini.

           Di sini. Aku melihat orang-orang berkumpul pada satu titik seraya menggenggam berbagai macam jenis bunga. Berpakaian serba hitam seolah-olah menantikan akan datangnya suatu hal. Sesampainya di sana, aku seperti dibawa oleh kendaraan terbang dan aku berbaring dengan tenang di sana. Seluruh tubuhku dibalut oleh kain tipis dengan ikatannya tepat berada di atas kepalaku. Kedua lubang hidungku sepertinya disumbat oleh benda lembut berwarna putih. Kemudian, suara-suara gemuruh serentak terdengar merdu ditelingaku, “Lailahailallah... Lailahailallah... Lailahailallah...

           Di sini. Aku bagaikan artis papan atas, di mana para fans-ku secara ramai-ramai menunggu kedatanganku. Entah apa yang terjadi, biasanya mereka berebut untuk mendapatkan tanda tanganku dan berebut berfoto denganku. Tapi, yang kudapat malah mereka diam mem...

Baca selengkapnya →