Matahari siang menyengat tajam di atas langit Kalimantan. Sungai Melawi, yang dahulu menjadi jalur utama para nelayan dan pedagang, kini tampak berbeda.
Airnya lebih keruh, dan dasar sungainya yang dulu dalam kini menyusut, dangkal oleh aktivitas para pekerja tambang emas. Suara mesin penyedot pasir dan kerikil bergema, bersaing dengan deru perahu yang melintas.
“Pak Amir! Cepat geser perahu ke kiri, itu aliran sungai baru!” seru Husni, seor...