Di Balik Tirai Abu-Abu

Oleh: Talitha Salsabila Putri

(1)

Langit pagi itu nyaris putih. Awan tidak bergerak, seperti dilukis oleh tangan yang gemetar lalu ditinggal begitu saja.

Aren bangun tepat pukul lima tiga puluh. Ia tidak memerlukan alarm. Detak di dalam kepalanya selalu membangunkannya—cepat, teratur, terlalu keras. Ia membuka gorden kamarnya sedikit, hanya selebar dua jari. Cahaya menyorot ke tengah lantai, membentuk lingkaran kecil yang tak pernah diinjaknya. Ia percaya itu adalah lubang. K...

Baca selengkapnya →