Di sebuah SD kecil di pinggiran kota, seorang bocah bernama Dika duduk melamun di pojok kelas. Jam istirahat baru saja dimulai, tetapi ia enggan keluar bermain seperti teman-temannya. Ia hanya menatap langit-langit, membayangkan akhir pekan yang akan datang—hari di mana ia bisa bebas dari angka-angka dan huruf-huruf yang ia anggap membosankan.
Dika adalah murid yang biasa saja hingga kelas 4 SD. Nilai rapornya lebih sering dihiasi angka 6, dan ia tidak pernah ambil pusing soal peringkat. Tidak seperti kakaknya, yang selalu menj...