DINDA MERINDUKAN SURGA
By Maldalias
Kanta (28), security Pabrik yang kini bekerja sebagai tulang punggung keluarga, tinggal bersama Ibu dan adik perempuan semata wayang yang masih kelas 3 SMP.
Lokasi tempat tinggal Kanta berdekatan dengan daerah lokalisasi yang sudah sering ditertibkan tapi tidak pernah benar-benar bersih. Menurut kabar, tempat itu dibekingi orang berpengaruh yang sekaligus menjadikan tempat judi.
Anehnya, di tengah-tengah daerah lokalisasi itu ada sebuah mesjid tua yang masih aktif dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk sholat dan ibadah lainya. Jika sudah berada di mesjid, semua warga membaur tanpa memandang latar belakang sosialnya. Dan mesjid itu didirikan di atas tanah hibah milik almarhum kakek Kanta, dulu adalah imam dan sangat dihormati warga kampung, jauh sebelum ada daerah lokalisasi ini.
Selain Ayahnya Kanta, sebenarnya kakek masih punya seorang anak laki-laki lagi, om Herman. Dialah yang pertama kali memperkenalkan Kanta pada olahraga beladiri, tapi Om Herman ini anak yang paling bangor, beda banget sama ayahnya Kanta. Kerjanya berantem, malakin orang dan mabok melulu. Setidaknya hal itu yang dilihat Kanta waktu usianya masih kanak-kanak.
Dulu Om Herman baik banget sama Kanta dan Ibu, maklum keponakan satu-satunya. Tapi om Herman tidak pernah akur sama Ayah Kanta. Ayah pernah bilang, itu karena om Herman sudah bikin malu keluarga. Pertengkaran mereka semakin menjadi karena memperebutkan warisan sertifikat tanah.
Sejak kecil Kanta sudah terbiasa dengan lingkungan lokalisasi ini, tapi Alhamdulillah dia tetap menjadi anak yang soleh.
Sepeninggal Ayah, Kanta dimasukan ke pesantren, meskipun berat dia meninggalkan Ibu seo...