Malam itu hujan turun seperti rindu yang tak terbendung. Angin bertiup lembut, membawa aroma tanah basah yang menyeruak di sela dedaunan.
Arye berdiri di depan rumah Hanna, tubuhnya sedikit gemetar, entah karena udara dingin atau keraguan yang tumbuh liar dalam dadanya.
Di tangannya, sebuah kotak kecil dibalut kertas cokelat tua, di dalamnya terlipat rapi bunga melati dan kenanga yang ia petik sendiri dari halaman rumah.
Ketika pintu rumah terbuka,...