“Aku tidak bisa membayangkan, betapa beratnya jadi kamu, kau ibu yang luar biasa, Arai pasti bangga memilikimu,” Tante menyemangati Ibuku, aku bisa melihat air mata di pelupuk matanya. Aku yang duduk di kursi roda, hanya bisa mengamati sambil tersenyum tipis ke orang-orang. Suara tetesan infus dari selang yang tersambung ditanganku seakan ikut hanyut dalam lamunanku.
Disamping menyambut pelukan orang-orang, tangan Ibuku juga sibuk menerima amp...