“LAM, ada yang nyariin tuh.”
Nilam baru tiba di kantin ketika seorang mahasiswi kenalannya menyampaikan hal itu. “Siapa?” tanyanya.
“Gak tau tuh.” Kenalannya mengangkat bahu. “Dia nunggu lo di sana,” katanya sambil mengarahkan telunjuknya ke tengah-tengah ruangan.
Nilam mengikuti arah yang ditunjuk dan matanya langsung tertuju pada punggung seorang laki-laki yang duduk di meja tidak jauh dari posisinya.
Perhatian Nilam kembali ke depan ketika mendengar kenalannya itu berdecak kagum. “Ganteng benget lho, Lami...