“Kau maniak, Kikonak!” Tunjuk satu dari kami. “Semenjak kematian istrimu, kau jadi begini.” Satu lagi ujar gusar satu dari kami berkata selepas waktu asar di balai kampung. Kikonak disidang; tertangkap basah dia sedang bergelinjang menari-nari gemulai di atas Putik Putra Bunga tadi jam dua siang oleh kami. Tengah asyik dia di saung tempat orang-orang biasa menarik-narik tali bebegig sawah. Tiga dari kami mengintai dia diam-diam. Karena sedang keenakan, Kikonak tak menyadari bahwa lelakunya di saung itu tergerebek oleh kami bersama burung-burung yang beterbangan...