Di pinggiran desa yang diapit hutan lebat, Bang Yadi dan Bang Iwang adalah duet penjerat burung kutilang yang tak terpisahkan. Bang Iwang, dengan suaranya yang lantang dan senyum yang memikat, adalah bintang di mata warga. Ia selalu punya cerita untuk diceritakan di warung kopi, dan burung tangkapannya selalu laku keras di pasar. Sebaliknya, Bang Yadi pendiam, canggung, dan sering dianggap remeh—hanya “tukang bantu” yang mengangguk di belakang Bang Iwang. Tapi di balik sik...