GALAU MUTASI SANG PENELITI
Hari-hari belakangan terasa semu dan panjang bagi Si Dudeng. Ia yang biasanya gesit mondar-mandir laboratorium dengan menjinjing sampel-sampel penelitian, kini hanya sering tercenungdi depan monitor laptopnya. Menatap kosong dokumen pdf berisi pemberitahuan bahwa para peneliti di kantornya harus segera mempersiapkan mutasi. "Anjinglah!" umpatnya lirih. Ia mengusap wajahnya; frustasi. Lalu berkali-kali menggosok tengkuk dan kening, menandakan dirinya sedang benar-benar bingung. Mungkin lebih tepatnya takut. Takut dimutasi.
Dudeng melonjorkan kakinya, menatap langit...